Samarinda, KATAMEDIA – Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni tidak sekadar menjadi seremoni tahunan, melainkan momentum reflektif yang menggugah kesadaran kolektif tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Momentum ini menjadi pengingat bahwa Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga fondasi moral yang mengarahkan sikap dan perilaku masyarakat Indonesia di tengah tantangan zaman.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, menegaskan hal tersebut saat menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 yang digelar di Halaman Parkir Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Minggu (1/6/2025). Dalam suasana yang khidmat, Darlis mengajak seluruh elemen bangsa untuk lebih menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat.
“Ditengah arus globalisasi yang semakin tak terbendung, dimana budaya luar begitu masif masuk ke negara kita, maka nilai-nilai luhur pancasila harus dijunjung tinggi. Bagaimanapun juga kita harus mengakui sebagaimana pengakuan dunia, berkat pancasila menjadi perekat negara,” terangnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan kekhawatiran yang beralasan terhadap dampak globalisasi terhadap identitas budaya bangsa. Secara ilmiah, globalisasi memicu fenomena ‘cultural homogenization’, yaitu penyeragaman budaya akibat penetrasi budaya dominan—sering kali budaya Barat—yang dapat mengikis nilai-nilai lokal dan nasional jika tidak diimbangi dengan penguatan ideologi negara.
Pancasila, dengan lima silanya, mengandung prinsip-prinsip universal yang selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global, namun tetap berakar pada jati diri bangsa. Oleh karena itu, menurut Darlis, membumikan Pancasila dalam setiap aspek kehidupan adalah langkah penting untuk mempertahankan karakter bangsa di tengah perubahan zaman yang cepat.
Di sisi lain, penguatan nilai-nilai Pancasila juga sejalan dengan konsep ‘civic education’ dalam ilmu sosial, yang menekankan pentingnya pendidikan kewarganegaraan untuk mencetak warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab. Pendidikan inilah yang diharapkan dapat memperkuat pemahaman generasi muda terhadap Pancasila sebagai ideologi yang hidup.
Melalui peringatan Hari Lahir Pancasila, Darlis mendorong agar semangat kebangsaan tidak hanya dijaga dalam seremoni, tetapi diwujudkan dalam tindakan. Baik dalam keluarga, institusi pendidikan, pemerintahan, hingga komunitas sosial, pengamalan nilai-nilai Pancasila harus menjadi panduan utama dalam setiap pengambilan keputusan dan interaksi sosial. (Adv)