SAMARINDA, Katamedia.co – Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Samarinda, Marnabas Patiroy tegaskan bakal perpanjang biaya sewa untuk pedagang Pasar Pagi yang ada di Segiri Grosir Samarinda (SGS) hingga bangunan siap.
Dia menjelaskan jika sebelumnya biaya sewa yang harus disiapkan pada 2024 ini sekitar Rp9 miliar untuk GSG. Namun, biaya yang terpakai hanya Rp7 miliar saja.
“Kan kita pindah 2023, nah itu untuk 2024 kita pakai Rp7 miliar. Kemungkinan untuk tahun 2025 ini kita siapkan yang sama juga,” kata Marnabas, Kamis (1/8/2024).
Namun memang, sebelumya Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan finalisasi fisik Pasar Pagi itu molor. Tetapi, Marnabas mengaku bahwa prediksi tersebut bisa saja meleset.
Saat ini dirinya yang juga menduduki posisi Plt Asisten II, tengah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terkait dengan pengerjaannya.
“Belum tentu molor. saya masih koordinasi dengan PUPR ini, apakah bisa selesai tepat waktu. Karena kita lihat sudah pengerjaannya kan. Tapi kalau molorpun, biaya sewa pedagang tetap kami yang tanggung, sampai mereka bisa menempati Pasar Pagi,” jelasnya.
Berbeda dengan pedagang emas yang ada di Mesra Indah Mal. Di mana, Marnabas mengaku jika para pedagang selama 2024 membayar sendiri ongkos sewa.
Sementara untuk 2025 mendatang, Disdag Samarinda bakal siapkan juga subsidi untuk pedagang emas tersebut.
“Mereka yang pilih sendiri, kalau saya kan sarankan di GSG. Jadi karena terlambat, mungkin kami akan memberikan subsidi dengan yang ada di Mesra Indah Mal itu,” lanjutnya.
Dia memastikan bahwa semua pedagang dalam bisa terjamin untuk tetap berdagang hingga pindah ke bangunan Pasar Pagi yang baru nantinya.
Pada Mesra Indah Mal ini memang berdasarkan data, setidaknya kurang lebih 3 kg emas terjual dalam sehari. Hal itulah yang membuatnya tepacu, agar omset yang didapat dalam Pasar Pagi nantinya bisa lebih besar lagi.