Balikpapan, KATAMEDIA – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax maupun pertamax turbo di Balikpapan menuai keprihatinan berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali Pengurus Cabang (PC) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Balikpapan.
Sama halnya dengan masyarakat umum, Ketua JMSI Balikpapan, David Purba, turut mengalami kesulitan memperoleh BBM non-subsidi tersebut. Kondisi ini setidaknya sudah terasa dalam kurun waktu empat hari terakhir.
“Sampai tadi malam-Senin (19/5/2025)-, antrean SPBU mengular sampai beberapa kilometer. Terbaru, saya tanya operator SPBU, katanya tidak ada pasokan Pertamax,” kata David melalui keterangan resmi, Selasa (20/5/2025).
Di tengah kondisi tersebut, David, lebih menyesalkan sikap Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang terkesan pasif dalam mengatasi persoalan. Sampai dengan saat ini, kata dia, belum ada setitik penjelasan gamblang terkait sumber mandeknya pemasokan BBM oleh perusahaan negara itu.
Sebaliknya, justru Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan yang menunjukan respons proaktif. Salah satunya terlihat melalui official statemen Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, di akun resmi Instagram DPRD Balikpapan, Senin malam.
“Cukup mengherankan, dua lembaga yang tidak bertanggung jawab langsung dengan distribusi BBM, justru menyampaikan pernyataan resmi terkait adanya pemasokan BBM ke SPBU,” sambung Ketua JMSI Balikpapan.
Rententan hal tersebut, tentu menyulut tanda tanya besar atas kinerja Pertamina. Apalagi, David menilai, mandeknya pasokan yang berlangsung hingga sekian hari ini telah memberi dampak nyata di tengah masyarakat.
“Kelangkaan ini bukan lagi hanya menyulitkan, tapi sudah di level mengganggu produktivitas masyarakat, bahkan aktivitas perekonomian kota Balikpapan,” sebutnya.
Maka dari itu, tampaknya tidak berlebihan jika JMSI Balikpapan mendesak pertanggungjawaban Pertamina Patra Niaga terhadap publik mengenai persoalan ini. Langkah ini juga, lanjut David, berguna untuk menekan preseden lebih buruk atas perusahaan negara itu. Terlebih, pasca kasus kerusakaan massal kendaraan yang diduga akibat BBM sekira bulan lalu.
“Belum tuntas kasus kerusakan kendaraan, masyarakat kembali kesusahan oleh kelangkaan BBM. Pertamina harus membeber data sebagai bentuk pertanggungjawaban. Masalah ini belum cukup hanya dengan kata maaf saja,” tegasnya.
Sementara itu, dalam keterangan resmi, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan meminta masyarakat tetap tenang. Di samping agar tidak membeli BBM dalam jumlah berlebihan.
Pertamina memastikan suplai pertamax ke SPBU di Balikpapan berangsur mulai Senin (19/5/2025) mulai pukul 23.54 Wita.
“Tanker sudah sandar dan produk Pertamax didistribusikan ke SPBU-SPBU di wilayah Balikpapan. Pengiriman dari Samarinda juga terus berjalan,” terang Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, Senin (19/5/2025).
Selanjutnya, Pertamina akan terus memantau proses suplai BBM hingga dapat memenuhi permintaan masyarakat.