Wabup Kukar Optimis RS Muara Badak Beroperasi Akhir Tahun 2024 Ini

ktmd - katamedia.co
Rabu, 24 Apr 2024 03:04 WITA

Katamedia.co, TENGGARONG – Dalam kunjungan terakhirnya, Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, meninjau kemajuan pembangunan Rumah Sakit Muara Badak. Tujuan utama proyek ini adalah untuk memperbaiki akses layanan kesehatan bagi penduduk yang berada jauh dari pusat kota Tenggarong dan Samarinda.

Masyarakat setempat sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengakses layanan kesehatan, sering kali harus melakukan perjalanan jauh ke RSUD AM Parikesit di Tenggarong untuk perawatan medis.

Baca juga  Tak Mau Ada Anak Putus Sekolah Akibat Ekonomi, Bupati Kukar Sampaikan Pentingnya Pendidikan

Rendi menyampaikan kegembiraannya terhadap progres pembangunan yang sesuai rencana dan menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan harapan RS akan siap beroperasi di akhir tahun 2024.

“Pemeriksaan kali ini menunjukkan bahwa pembangunan rumah sakit berjalan lancar, dengan kualitas yang memenuhi standar,” ucap Rendi.

Ia menyebutkan, berdasarkan laporan terbaru, diharapkan RS Muara Badak akan mulai beroperasi antara Agustus hingga November 2024, dan dijadwalkan akan melayani masyarakat secara bertahap di akhir tahun.

Baca juga  DPRD Samarinda Soroti Kebijakan Pemkot Terkait Larangan Fotografer di Teras Samarinda

“Kami fokus menyelesaikan bagian-bagian penting dari konstruksi agar bisa berfungsi di akhir tahun, semoga lancar,” harapnya.

Selain itu, Rendi juga menyoroti persiapan rumah sakit dari segi fasilitas dan SDM untuk penunjang pelayanan RS Muara Badak. Rendi juga mengungkapkan jika pihaknya tengah berusaha memenuhi SDM yang akan bekerja di RS Muara Badak.

Baca juga  Pembangunan Pasar Tangga Arung Fase Kedua Berlanjut dengan Anggaran 250 Miliar

“Peralatan medis diperkirakan akan datang dan dipasang pada Mei atau Juni, sementara tenaga medis sedang disiapkan oleh Pemkab Kukar,” jelas Rendi.

Dia menegaskan komitmen Pemkab Kukar untuk menyelesaikan pembangunan RS Muara Badak hingga tahun 2025 mendatang.

“Anggaran pembangunan akan dialokasikan terus hingga 2025, dengan total biaya yang sudah dikeluarkan lebih dari Rp 100 Miliar, termasuk untuk peralatan medis,” ungkap Rendi. (*)

Bagikan:
Berita Rekomendasi