KATAMEDIA, Samarinda – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras, menegaskan perlunya percepatan pembangunan sekolah baru di daerah-daerah yang masih minim fasilitas pendidikan. Menurutnya, daerah seperti Kutim, Berau, dan beberapa kota lainnya masih menghadapi keterbatasan sarana, yang berdampak pada rendahnya akses pendidikan.
“Ya, termasuk Kutim, Berau, dan daerah-daerah lain yang memang sarana dan fasilitas pendidikannya masih sangat terbatas,” ucapnya.
Pembangunan sekolah di wilayah terpencil menjadi solusi jangka panjang untuk pemerataan pendidikan. Agus menekankan bahwa pemerataan layanan pendidikan harus menjangkau semua kalangan.
“Supaya layanan pendidikan bisa lebih merata dan terjangkau oleh seluruh masyarakat kita yang ada di Kalimantan Timur,” tambahnya.
Dalam konteks ini, pembangunan sekolah bukan hanya soal fisik bangunan, tetapi juga mencakup ketersediaan tenaga pendidik, kurikulum yang relevan, dan teknologi pembelajaran. Tanpa faktor pendukung tersebut, pembangunan sekolah akan kurang maksimal dalam meningkatkan kualitas SDM lokal.
“Termasuk tahun ini ada tiga sekolah yang ditetapkan sebagai sekolah unggulan, yakni SMA Negeri 1 Tenggarong, SMA Negeri 2 Sangatta Utara, dan SMA Negeri 10 Samarinda,” jelas Agus. Ini menunjukkan bahwa DPRD juga memberi perhatian pada kualitas, bukan hanya kuantitas sekolah.
Pemerintah provinsi didorong untuk mengintegrasikan data kependudukan dan proyeksi kelulusan dalam menentukan titik pembangunan sekolah. Pendekatan berbasis data akan menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran dan efisien.
Pendidikan adalah pilar pembangunan sumber daya manusia dan fondasi daya saing daerah. Oleh karena itu, DPRD Kaltim mengingatkan agar setiap pembangunan sekolah harus mempertimbangkan keberlanjutan operasionalnya, termasuk anggaran rutin dan rekrutmen guru.
Dengan pemetaan kebutuhan yang matang dan komitmen kuat dari Pemprov, diharapkan ketimpangan akses pendidikan antardaerah dapat diminimalkan dalam lima tahun ke depan. (Adv)