Jaringan Belum Masuk, Listrik Jadi Kunci Atasi Blank Spot di Kawasan Wisata

ktmd - katamedia.co
Senin, 30 Jun 2025 10:39 WITA
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah

KATAMEDIA, Samarinda – Masalah blank spot atau wilayah tanpa sinyal masih menjadi persoalan serius di sejumlah kampung di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terutama di kawasan wisata seperti Pulau Maratua. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyoroti kondisi ini dan menekankan pentingnya ketersediaan listrik sebagai prasyarat utama masuknya jaringan telekomunikasi.

“Salah satu penyebab blank spot itu karena harus ada listrik dulu. Kalau tidak ada listrik, jaringan pun tidak bisa masuk,” ujar Syarifatul.

Ia menjelaskan bahwa beberapa daerah di Maratua belum bisa dijangkau oleh layanan PLN sehingga tidak memungkinkan untuk menghadirkan sinyal komunikasi secara maksimal. Menurutnya, solusi yang realistis bagi daerah terpencil seperti ini adalah melalui energi alternatif.

Baca juga  Wacana Jalan Lingkar Bontang Kembali Menguat, DPRD Kaltim Siap Kawal Hingga ke Provinsi

“Kalau memang PLN belum bisa masuk, kita perlu alternatif listrik, misalnya mikro hidro atau panel surya. Yang penting, disiapkan dulu kelistrikan supaya jaringan telekomunikasi dan juga jaringan BDAM bisa masuk,” jelasnya.

DPRD Kaltim memandang infrastruktur dasar di wilayah wisata seperti Derawan dan Maratua harus dipenuhi, meskipun secara bertahap. Syarifatul menegaskan bahwa ketersediaan jaringan internet dan listrik bukan sekadar soal kenyamanan, tetapi juga kebutuhan strategis bagi pengembangan daerah.

Baca juga  Salehuddin Peringatkan Ancaman Krisis Pangan di Kukar Akibat Alih Fungsi Lahan Pertanian

“Karena daerah itu juga daerah wisata, jadi infrastruktur seperti itu memang harus dibangun. Kita mencoba melengkapi itu walaupun belum bisa seluruhnya, tapi paling tidak ada progres setiap tahunnya,” imbuhnya. Ia mengapresiasi rencana gubernur yang sudah mengarahkan program digitalisasi kampung, termasuk penyediaan Wi-Fi gratis.

Dari sisi teknis, wilayah blank spot bisa diatasi menggunakan penguat sinyal (repeater) yang bekerja lebih efektif jika didukung oleh pasokan listrik stabil. Dalam hal ini, integrasi antara program listrik perdesaan dan pembangunan infrastruktur digital menjadi sangat penting untuk wilayah kepulauan di Kaltim.

Baca juga  Tingkatkan Ekonomi Petani Rumput Laut, Disperindag Kukar Bangun Pabrik Senilai 20 Miliar

Secara ilmiah, jaringan telekomunikasi membutuhkan pasokan energi untuk perangkat BTS, repeater, dan sistem transmisi. Tanpa listrik yang stabil, seluruh infrastruktur tersebut tidak dapat beroperasi optimal. Karena itu, solusi energi terbarukan seperti panel surya menjadi salah satu pilihan yang relevan untuk wilayah kepulauan seperti Maratua. (Adv)

Bagikan:
Berita Rekomendasi