KATAMEDIA, Samarinda – Fakta bahwa lebih dari 12.000 warga Berau masih hidup di bawah garis kemiskinan menjadi perhatian serius DPRD Kaltim. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menilai peningkatan kualitas SDM menjadi jalan keluar jangka panjang.
“Tapi kalau secara keseluruhan sih, sebenarnya peringkat Kaltim masih baik dibandingkan daerah-daerah lain,” ujarnya. Meski begitu, ia tak menampik bahwa angka kemiskinan masih menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.
Menurutnya, kunci dari pengentasan kemiskinan terletak pada perencanaan pembangunan yang tepat sasaran, khususnya dalam sektor pendidikan. “Kami memang tujuannya pembangunan itu untuk mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa semua kebijakan yang disusun dalam RPJMD Provinsi Kaltim harus mendukung peningkatan daya saing penduduk lokal. “Supaya kita tidak kalah dengan orang-orang dari Jawa yang datang mencari kerjaan,” jelasnya.
Syarifatul menggarisbawahi peluang besar yang hadir seiring pembangunan IKN, yang diperkirakan membuka lebih dari satu juta lapangan kerja baru. “Ini kesempatan besar bagi Kaltim,” katanya.
Ia pun berharap program pendidikan gratis total bisa mendorong lebih banyak warga Kaltim untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. “Dengan program gratispoll ini akan banyak lagi yang bisa lanjut S1, S2, bahkan S3,” ungkapnya.
Dengan demikian, Syarifatul berharap angka kemiskinan dapat ditekan secara signifikan dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. (Adv)
