Subandi Minta BPBD Aktif Deteksi Rawan Longsor dan Banjir di Samarinda

ktmd - katamedia.co
Senin, 23 Jun 2025 12:43 WITA
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi

KATAMEDIA, Samarinda – Curah hujan tinggi yang kembali mengguyur Kota Samarinda telah memicu banjir dan longsor di sejumlah titik. Menanggapi kondisi tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, meminta agar masyarakat dan pemerintah daerah lebih siaga menghadapi risiko bencana hidrometeorologi ini.

“Ya, kondisi cuaca yang kita anggap ini ekstrim dengan curah hujan yang tinggi, kemudian intensitas hujan tinggi, tentunya ini memang bertambah lagi beban kita dalam artian kesiapan kita menanggulangi banjir itu yang sebenarnya Pemkot Samarinda sudah sedemikian bekerja kerasnya, tapi memang ini faktor alam,” ujarnya.

Baca juga  Dukung Pentingnya Sinergitas Pengelolaan Informasi Publik, DPRD Kaltim Lakukan Koordinasi

Menurut Subandi, kewaspadaan harus ditingkatkan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan rawan banjir dan longsor. Ia juga menyoroti daerah pemukiman di lereng yang berpotensi menjadi titik longsor saat musim hujan.

“Pesan saya yang jelas pada masyarakat kota Samarinda, harus berhati-hati, waspada, terkhusus titik-titik yang selama ini sering terdampak banjir dan di posisi-posisi tau titik-titik yang rawan longsor. Kan banyak nih di Samarinda yang tinggal di lereng-lereng. Ini kan bahaya,” tambahnya.

Baca juga  Jaga Administratif Daerah, Kecamatan Tabang Akan Bangun Gedung Record Centre

Ia meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebih proaktif dalam melakukan identifikasi titik-titik rawan bencana. Informasi ini penting untuk disampaikan ke publik agar masyarakat bisa mengantisipasi sejak dini.

“Jadi, saya menghimbau kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mendeteksi sedini mungkin, titik-titik rawan longsor dimana saja, dan segera diinformasikan kepada masyarakat terkhusus, masyarakat yang tinggal di sekitaran rawan longsor tadi. Ini penting untuk jadi mitigasi dini, supaya kejadian-kejadian longsor yang tidak kita inginkan ini bisa diantisipasi,” tegas Subandi.

Baca juga  DPRD Kaltim Siap Kawal Ketat Implementasi Program Prioritas Gubernur

Secara ilmiah, banjir dan longsor merupakan bencana alam yang dapat diprediksi melalui data curah hujan, jenis tanah, kemiringan lereng, dan penggunaan lahan. Sistem peringatan dini (early warning system) menjadi sangat penting dalam mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material.

Subandi menekankan bahwa upaya pemerintah tidak akan efektif tanpa partisipasi aktif masyarakat. Kesadaran untuk menjaga lingkungan dan tidak membangun secara sembarangan di wilayah rawan bencana menjadi kunci pencegahan. (Adv)

Bagikan:
Berita Rekomendasi