Home › ,

Sambangi Kejati, AMAK Gelar Aksi Dugaan KKN Di Kalimantan Timur

ktmd - katamedia.co
Jumat, 25 Jul 2025 11:56 WITA

KATAMEDIA, Samarinda – Deretan kasus korupsi yang selama ini dibungkam di lingkar kekuasaan Kaltim mulai diteriakkan di jalanan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi (AMAK) mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kaltim, setelah sebelumnya mengepung Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (25/07/2025).

Massa aksi tak datang untuk basa-basi. Mereka membawa tuntutan keras agar Kejati berani mengusut tuntas dugaan penggelapan pajak oleh PT BKE, proyek mark-up renovasi Gedung DPRD Kaltim, hingga skandal seleksi Direktur Utama Perusda Kaltim yang disebut penuh nepotisme.

“Kalau Kejati masih diam, lebih baik copot toga dan gantung di pagar kantor ini. Hukum jangan cuma galak ke rakyat kecil, tapi mendadak bisu saat berhadapan dengan korporasi raksasa dan mafia jabatan,” teriak Korlap AMAK, Faisal.

Baca juga  Ananda Sebut Figur Berpengalaman Siap Kawal RPJMD Kaltim 2025–2029

AMAK menilai Kejati Kaltim sudah terlalu lama bermain aman dan membiarkan kasus dugaan korupsi besar mengendap tanpa kejelasan. Mahasiswa menyebut, PT BKE yang diduga mengemplang pajak hingga Rp1 triliun, seharusnya sudah cukup bukti untuk ditindak, bukan malah ditutup-tutupi dengan alasan masih diteliti lebih lanjut.

“Jangan bodohi publik. Kalau rakyat telat bayar pajak motor, esoknya langsung disita. Tapi kalau korporasi maling pajak triliunan, malah diajak ngopi. Ini penghinaan terhadap akal sehat,” kata Faisal lantang.

Baca juga  Raih Opini WTP ke-12, BPK RI Ingatkan 27 Temuan dan 63 Rekomendasi untuk Pemprov Kaltim

Selain skandal pajak, mahasiswa juga menyoroti proyek renovasi Gedung DPRD Kaltim yang dinilai hanya memoles gedung tapi tak menyentuh integritas wakil rakyatnya. Mereka menduga proyek tersebut sengaja diatur agar potensi mark-up bisa dinikmati oleh segelintir elite.

“Anggaran miliaran dihabiskan buat mengecat dinding, padahal suara rakyat tak pernah mereka dengar. Kalau ini bukan modus korupsi, lalu apa namanya?” sindir Faisal.

Puncak orasi mahasiswa menyorot figur misterius berinisial “H” yang diduga menjadi pejabat bayangan di balik layar pemerintahan Kaltim. Sosok ini disebut sebagai penentu jabatan dan pengendali kebijakan yang tak tercatat dalam struktur pemerintahan resmi.

Baca juga  DPRD Kaltim Tegaskan Pentingnya Evaluasi LKPJ demi Perbaikan RPJMD

“Jangan mimpi Kaltim akan bersih dari korupsi selama H masih menarik benang kendali. Inilah wajah gelap birokrasi, pejabat bayangan lebih berkuasa dari pejabat resmi,” ucap Faisal.

AMAK memberi ultimatum agar Kejati Kaltim segera menindaklanjuti laporan mereka. Jika tuntutan ini diabaikan, mereka mengancam akan turun ke jalan dengan kekuatan yang lebih besar.

“Kami datang hari ini sebagai peringatan. Jika Kejati tetap bermain aman, kami pastikan gerakan ini akan membesar. Jangan salahkan rakyat kalau hukum tak lagi dipercaya,” tutup Faisal.

Bagikan:
Berita Rekomendasi