Home › ,

Samarinda Siapkan Transportasi Massal Modern, Gunakan Skema “Buy the Service”

ktmd - katamedia.co
Selasa, 6 Agu 2024 08:47 WITA
Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu saat diwawancarai
Kepala Dishub Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu saat diwawancarai

KATAMEDIA, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda tengah mematangkan rencana pengadaan sistem transportasi massal berbasis skema “buy the service” atau pembelian jasa per-kilometer.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyampaikan bahwa laporan terkait rencana ini telah disampaikan kepada Wali Kota Andi Harun.

Dalam skema tersebut, sebanyak 17 unit armada akan dioperasikan di setiap trayek yang telah ditentukan.

Manalu menekankan bahwa pendekatan ini dinilai lebih hemat dan efektif dibandingkan pembelian langsung kendaraan oleh pemerintah.

Baca juga  Daftar Tunggu Kota Samarinda Hingga 18 Ribu Orang, Kini 627 Jemaah Haji Siap Berangkat

“Dengan skema ini, tanggung jawab penyediaan armada berada di tangan operator. Bila pelayanan tak sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM), mereka bisa dikenakan penalti,” ujar Manalu, Selasa (6/8/2024).

Ia membandingkan sistem ini dengan rental kendaraan, di mana pengguna bisa meminta penggantian jika layanan dirasa tidak memuaskan.

Lebih jauh, Manalu menyebutkan keuntungan lain dari skema ini, seperti subsidi untuk bahan bakar dan listrik, serta potensi pemasukan dari iklan di dalam kendaraan dan halte.

Baca juga  Kebijakan Sistem Satu Arah Dijalan Tekukur dan Jalan Camar, Dishub Samarinda Harapkan Dapat Mengurai Kemacetan

Dia juga mengatakan bahwa pendekatan serupa telah dijalankan di berbagai kota besar di Indonesia.

Untuk tahap awal, Dishub berencana menguji coba layanan di dua trayek utama dan dua trayek pendukung dari total tujuh trayek utama dan enam feeder.

Salah satu trayek yang akan dilayani adalah rute Dermaga Pasar Pagi menuju ke Lempake.

Dalam uji coba tersebut, Dishub akan mengoperasikan kombinasi tujuh bus konvensional dan sepuluh bus listrik di tiap trayek.

Baca juga  Seribu Titik Wi-Fi Gratis Akan Bertambah, DPRD Kaltim Dorong Kolaborasi Wilayah

Dishub juga menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi melalui sistem tarif berlangganan murah sebagai insentif agar masyarakat mulai beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

Sementara itu, trayek pendukung akan menggunakan kendaraan sejenis angkot. Para pengemudi akan direkomendasikan oleh Dishub namun tetap dipilih oleh operator dengan mempertimbangkan kualifikasi tertentu.

“Para sopir tetap akan kita libatkan, tentu dengan persyaratan minimal agar pelayanan tetap profesional,” tutup Manalu.

Bagikan:
Berita Rekomendasi