Krisis Dokter di Perbatasan, Syarifatul Desak Solusi untuk Maratua

ktmd - katamedia.co
Kamis, 10 Jul 2025 01:39 WITA
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah

KATAMEDIA, Samarinda – Masih minimnya tenaga medis di daerah terpencil Kalimantan Timur menjadi perhatian serius DPRD Kaltim. Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyoroti kondisi pelayanan kesehatan di Kecamatan Maratua, Berau, yang hingga kini belum memiliki dokter tetap.

“Terus-terus belum lagi di daerah pedalaman terpencil, seperti perbatasan di wilayah Maratua. Di sana sampai sekarang bahkan di puskesmas tidak ada dokter,” ujar Syarifatul. Ia berharap ke depan ada skema penugasan khusus bagi tenaga kesehatan lokal. “Supaya mereka bisa mengabdikan diri di daerahnya masing-masing,” tambahnya.

Baca juga  DPRD Samarinda Dukung KAMMI Gerakkan Anak Muda Peduli Lingkungan Lewat Green Leadership

Menurut Syarifatul, penempatan tenaga medis sering terkendala keengganan bekerja di wilayah terisolasi. “Soalnya banyak orang yang tidak betah kalau ditempatkan di daerah pedalaman atau daerah pesisir yang terisolasi,” ungkapnya.

Ia menilai solusi jangka panjang adalah mendorong putra-putri daerah untuk menjadi dokter dan spesialis. Dengan begitu, ada kemungkinan lebih besar mereka bersedia tinggal dan bekerja di kampung halamannya.

Baca juga  Stigma Sekolah Unggulan Bikin Penumpukan Siswa, DPRD Minta Persebaran Merata

Kondisi ini mencerminkan tantangan besar dalam pemerataan layanan dasar kesehatan di Kaltim, yang memiliki wilayah luas dan geografis sulit dijangkau. Terlebih, Maratua merupakan wilayah perbatasan yang strategis, tetapi justru minim fasilitas kesehatan.

DPRD Kaltim, melalui Komisi III, dikatakan akan terus memperjuangkan peningkatan akses layanan kesehatan di wilayah-wilayah pinggiran tersebut. “Kita perhatikanlah,” tegasnya.

Baca juga  Dorong Diversifikasi Ekonomi, DPRD Kaltim Soroti Sektor Non-Migas

Langkah ini juga dianggap penting dalam konteks peningkatan kualitas hidup dan pembangunan berkelanjutan di kawasan perbatasan dan terpencil. (Adv)

Bagikan:
Berita Rekomendasi