JAKARTA, Katamedia.co – Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menekankan pentingnya transformasi kinerja Bankaltimtara sebagai instrumen strategis peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini disampaikan saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT BPD Kaltim-Kaltara di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Dalam arahannya, Gubernur yang akrab disapa Gubernur Harum ini menyoroti perlunya Bankaltimtara tidak hanya fokus pada pencapaian target penyaluran kredit, tetapi juga memperluas peran bisnisnya secara menyeluruh. Tujuannya, agar keberadaan bank daerah ini bisa menjadi penyokong utama keuangan daerah, khususnya dalam meningkatkan kontribusi terhadap PAD.
“Kami ingin Bankaltimtara menyusun rencana bisnis yang lebih agresif, strategis, dan berdampak langsung pada peningkatan penerimaan daerah. Tidak hanya dari sisi laba, tapi juga dari sisi kebermanfaatannya untuk masyarakat dan pemerintah daerah,” ujar Gubernur Harum usai RUPS.
Menurutnya, seluruh pemegang saham, termasuk gubernur, bupati, dan wali kota, memiliki harapan besar agar Bankaltimtara mampu tampil lebih produktif dan kompetitif. Ia juga menekankan pentingnya perbaikan pelayanan, khususnya dalam penyaluran kredit bagi pelaku UMKM sebagai tulang punggung ekonomi daerah.
Penyaluran kredit yang tepat sasaran dan sesuai standar OJK dan BI, kata Gubernur Harum, bukan hanya berdampak pada kinerja bank, tapi juga pada pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
“Kalau penyaluran kredit lancar, pelaku usaha bisa berkembang. Kalau UMKM bergerak, ekonomi daerah tumbuh, dan dari situ pula penerimaan asli daerah akan ikut meningkat,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, RUPS juga mengesahkan laporan keuangan Bankaltimtara Tahun Buku 2024 yang telah diaudit dan meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sebuah capaian yang menurut Gubernur Harum harus dijadikan pijakan untuk melangkah lebih maju lagi.
Dengan dorongan kuat dari para pemegang saham, Bankaltimtara diharapkan mampu bertransformasi menjadi lembaga keuangan yang bukan hanya sehat secara finansial, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam pembangunan dan kemandirian fiskal daerah.
