Andi Satya Sebut Boleh Jadi Influencer, Tapi Jangan Lupakan Pendidikan

ktmd - katamedia.co
Senin, 30 Jun 2025 11:24 WITA
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra

KATAMEDIA, Samarinda – Perubahan tren pekerjaan generasi muda turut menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. Ia memahami bahwa banyak anak muda sekarang lebih memilih menjadi content creator atau influencer ketimbang bekerja kantoran. Namun, ia mengingatkan pentingnya pendidikan sebagai landasan masa depan.

“Zaman sekarang sudah berubah. Dulu orang ingin jadi PNS atau kerja kantoran. Sekarang anak-anak muda ingin jadi YouTuber atau influencer karena penghasilannya besar. Tidak ada yang salah dengan itu, itu bagian dari industri kreatif,” jelasnya.

Baca juga  Tahapan Ranperda RPJMD Tetap Berjalan Meski Tak Masuk Propemperda

Menurut Andi, fenomena ini adalah bagian dari era digital yang telah merombak banyak tatanan kerja konvensional. Namun ia menegaskan bahwa dunia digital memiliki masa berlaku, sehingga pendidikan tetap menjadi investasi jangka panjang yang harus dijaga.

“Silakan berkarya sebagai influencer, tapi pendidikan tetap harus dijaga. Karena dunia digital ini ada masanya. Suatu saat nanti popularitas bisa menurun. Tapi kalau punya pendidikan, itu akan melekat seumur hidup dan bisa jadi modal utama untuk masa depan,” terangnya.

Baca juga  SMAN 10 Samarinda Dipastikan Kembali ke Lokasi Awal, DPRD Kaltim Tegaskan Eksekusi Putusan MA

Penelitian dari OECD menunjukkan bahwa individu yang memiliki pendidikan formal yang baik cenderung memiliki daya tahan ekonomi dan mental lebih kuat saat menghadapi krisis atau perubahan besar dalam pasar kerja.

Andi juga menambahkan bahwa pendidikan tidak harus selalu linier, tetapi bisa dikombinasikan dengan pengembangan skill digital, soft skill, hingga manajemen media sosial untuk mendukung karier sebagai pelaku industri kreatif.

Baca juga  Bupati Kukar Hadiri Lomba Balap Ketinting, Sumbang Hadiah Rp 10 Juta di Desa Embalut

Ia mengajak pemuda Kaltim agar tak hanya menjadi bagian dari tren global, tetapi juga turut membangun daerah lewat kecakapan digital yang dimiliki. Dengan begitu, kemajuan teknologi benar-benar menjadi alat pemberdayaan. (Adv)

Bagikan:
Berita Rekomendasi